masyarakat madinah sebagian besar adalah para pendatang dari

Sehinggasebelum nabi hijrah ke Madinah sebagian dari masyarakat Madinah telah banyak masuk Islam. Periode Madinah ini berlangsung lebih kurang ±10 tahun, pada periode ini rasullah telah mulai membentuk wilayah Madinah menjadi suatu tatanan masyarakat Islam. Hampir bisa dipastikan bahwa sebagian besar dari mereka adalah para pendatang yang MasyarakatYatsrib terkenal masyarakat yang baik, ramah dan bersaha- bat, hidup yang rukun, damai dan penuh rasa kasih sayang. 2. Mata pencarian masyarakat Yatsrib sebagian besar adalah bercocok ta- nam dan berternak. 3. Di Yatsrib terdapat tiga suku besar dari agama Yahudi, diataranya; suku Bani Qainuqa', Bani Nadhir, dan Bani Quraizhah. 4. Rasulullahsaw. akhirnya tiba di Yatsrib (Madinah) pada hari Jum'at tanggal 12 Rabiul Awwal di tahun yang sama. Beliau disambut penduduk Madinah dengan meriah. Al-Barra bin 'Azib seorang sahabat dari kaum Anshor mengatakan, "Orang pertama dari para sahabat yang datang ke Yatsrib ialah Mus'ab bin Umair dan Ibnu Ummi Maktum. Kedua orang Realitasitu adalah manusia yang ada, karena tidak ada hal lain yang lebih menarik perhatian selain mengetahui bagaimanakah manusia yang ada saat ini.[2] Selanjutnya untuk memahami konflik-konflik antara Islam dan Yahudi di Madinah, penulis menggunkan dua dari teori-teori konflik madzhab struktural yaitu: 1) Teori kesenjangan sosial: teori ini Partnersuche Für Akademiker Und Singles Mit Niveau. Sebelum kedatangan agama Islam, Madinah bernama Yatsrib. Kota ini merupakan salah satu kota terbesar di propinsi Hijaz. Kota ini merupakan kota strategis dalam jalur perdagangan yang menghubungkan antara kota Yaman di selatan dan Syiria di utara. Selain itu, Yatsrib merupakan daerah subur di Arab yang dijadikan sebagai pusat pertanian. Sebagian besar kehidupan masyarakat kota ini hidup dari bercocok tanam, selain berdagang dan beternak. Karena letaknya yang strategis dan berlahan subur maka tak heran jika banyak penduduknya yang berasal dari bukan wilayah itu. Hampir bisa dipastikan bahwa sebagian besar dari mereka adalah para pendatang yang bermigrasi dari wilayah utara atau selatan. Pada umumnya mereka pindah ke wilayah ini karena persoalan politik, ekonomi, dan persoalan-persoalan kehidupan lainnya, misalnya bangsa Yahudi dan bangsa Arab Yaman. Kedua bangsa inilah yang mendominasi kehidupan sosial ekonomi dan politik. Kelompok masyarakat Yahudi yang berdiam di kota Yatsrib kebanyakan berasal dari wilayah utara. Mereka datang ke kota itu secara bergelombang yang dimulai pada abad ke-1 dan ke-2 M. Mereka berusaha menghindar dari kejaran bangsa Romawi yang ingin membunuh dan menghancurkan kehidupan mereka. Pengejaran ini dilakukan karena bangsa Romawi memandang bangsa Yahudi sebagai bangsa pemberontak. Mereka melakukan pemberontakan terhadap kekuasaan bangsa Romawi yang tengah berkuasa saat itu. Sementara bangsa Arab datang ke Yatsrib karena negerinya dilanda bencana alam, berupa hancurnya bendungan Ma'arib yang dibangun sejak masa ratu Balqis ketika kerajaan Saba masih berjaya. Selain persoalan itu, alasan kepindahan bangsa Arab selatan ini ke Yatsrib karena persoalan konflik politik yang berkepanjangan yang melanda negara dan bangsa mereka. Dua suku besar yang berhasil masuk dan menetap di Yatsrib adalah suku 'Aus dan Khazraj. Kedatangan bangsa Arab Yaman ke Yatsrib diperkirakan terjadi pada tahun 300 M. Mereka juga berdatangan secara bergelombang. Gelombang terbesar terjadi pada akhir abad ke-4 M. Kedatangan mereka secara masal ini ternyata mengalahkan jumlah masyarakat Yahudi yang lebih awal menetap di kota itu. Pada awalnya, kedua suku bangsa ini, yakni Yahudi dan Arab dapat hidup secara berdampingan, saling menghormati satu sama lain dan sebagainya. Namun dalam perkembangan selanjutnya, ketika masyarakat Arab melebihi jumlah penduduk bangsa Yahudi, mulai timbul kecurigaan dan saling ancam. Ketegangan ini berawal dari sikap bangsa Yahudi yang sangat sombong. Mereka menyombongkan diri sebagai manusia pilihan Tuhan karena dari suku mereka banyak diutus para nabi dan rasul. Selain itu, mereka adalah pengaut agama tauhid, sementara masyarakat Arab adalah penyembah berhala. Apabila timbul konflik di antara mereka, dua kelompok sosial ini, orang Yahudi selalu berkata dengan nada ancaman, "Kehadiran seorang Nabi yang akan diutus sudah dekat. Dia akan memimpin kami untuk membunuh kalian." Para pendeta jika ditanya tentang kedatangan Nabi mereka selalu menunjuk ke Yaman. Isyarat itu bagi penduduk Yatsrib bukan negeri Yaman, melainkan kota Mekkah. Oleh sebab itu, ketika orang Yatsrib mendengar ada seseorang di Mekkah yang mengaku dirinya sebagai Nabi, mereka membuka telinganya lebar-lebar untuk mencari informasi mengenai kebenaran berita tersebut. Ketika musim haji tiba, mereka mengutus para pemuda untuk datang dan menyelidiki kebenaran itu. Hasilnya, ternyata berita yang disebarkan buru-buru mendatangi Nabi Muhammad saw. yang kemudian menghasilkan dua perjanjian, yaitu Perjanjian Aqabah 1 dan Perjanjian Aqabah II. Dari perjanjian ini kemudian mereka menyusun strategi untuk meminta Nabi datang ke Yatsrib dan mengajak bangsanya memeluk Islam. Dari sini dapat disimpulkan bahwa masyarakat Madinah atau Yatsrib sebelum kedatangan agama Islam terbagi menjadi dua golongan besar, yaitu bangsa Yahudi yang datang lebih awal ke Yatsrib dan bangsa Arab Yaman. Para jamaah haji Indonesia diimbau memperbanyak air minum Menurutnya, dalam sepekan pertama pergeseran jamaah haji dari Madinah ke Makkah pada 1 Juni - 7 Juni 2023, sudah ada jamaah yang memeriksakan diri ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia KKHI.Selain itu, dideteksi juga 145 kasus kesehatan ditemukan di sektor dan sebanyak 13 kasus dirujuk ke rumah sakit."Pencegahan yang paling mudah agar tidak mudah sakit minum air tanpa menunggu haus," kata Ardjuna di Makkah, Jumat 9/6/2023. Ardjuna mengatakan, KKHI mencoba mencari faktor penyebab banyaknya jamaah haji yang sakit. Menurutnya, ada kemungkinan jamaah haji kecapekan setelah menempuh perjalanan dari Madinah ke Makkah yang memakan waktu kurang lebih 4-5 jamaah haji sampai hotel di Makkah, jamaah haji ada yang langsung diminta untuk umroh wajib. Ada juga yang istirahat satu sampai dua jam saja."Mengingat usia yang lansia, jamaah haji lansia butuh istirahat lebih," ujar Ardjuna. juga Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan Baca lebih lajut » Loading news...Failed to load di Hong Kong, dua bebek karet raksasa dari seniman Belanda - ANTARA NewsANTARA - Setelah 10 tahun sejak bebek karet raksasa pertama kali muncul di Victoria Harbour, Hong Kong, instalasi seni yang unik ini kembali lagi untuk ... Baca lebih lajut >> Cuaca Indonesia 9 Juni Sebagian Besar Daerah Cerah Hari IniBMKG memprakirakan mayoritas daerah cerah. Namun, hujan petir berpotensi terjadi di Jambi pada siang hsri, sedangkan hujan sedang guyur Pangkal PinangBMKG prakirakan sebagian besar wilayah ibu kota provinsi berawanBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG memprakirakan bahwa sebagian besar wilayah ibu kota provinsi di Indonesia pada Sabtu 10/6 2023 ...BMKG ingatkan potensi hujan lebat di sebagian wilayah IndonesiaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin ...Uni Eropa Buat Terobosan dalam Isu Penerimaan Migran Republika OnlineUni Eropa akan menyeimbangkan kewajiban bagi negara tempat sebagian besar migran tibaTumpang Tindih Perbatasan Darat Indonesia-Malaysia Selesai SebagianPerbatasan darat Indonesia-Malaysia membentang lebih dari kilometer. Internasional AdadiKompasBMKG Prakirakan Cuaca Hari Ini di Sebagian Wilayah Indonesia BerawanBMKG memprakirakan bahwa sebagian besar wilayah ibu kota provinsi di Indonesia pada Sabtu 10/6/2023 2023 didominasi cuaca berawan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KAJIAN LITERATUR “INTERAKSI MASYARAKAT LOKAL TERHADAP MASYARAKAT PENDATANG DALAM FILOSOFI HUMA BETANG DI KELURAHAN KALAMPANGAN” Oleh 1. SUPRAYITNO 2. CRIS ADITYA PRATAMA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA PALANGKA RAYA 2020 ABSTRAK Kajian ini dibuat untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pola interaksi dan dampak serta tanggapan masyarakat lokal terkhusus di kelurahan Kalampangan, kecamatan sabaru, palangkaraya,Kalimantan Tengah terhadap masayarakat pendatang / transmigarasi, dengan mengedepankan pemahaman filosofi Huma Betang. Hasil dari Kajian ini yaitu pola interaksi dan tanggapan masyarakat setempat bisa dikatakan cukup baik dalam artian masyarakat lokal dan pendatang mampu bekerjasama untuk membangun daerah tersebut, terlebih lagi dalam sektor pertanian dan peternakan. Sebagai bentuk dampak positif yang dihasilkan yaitu Desa Kalampangan cukup dikenal sebagai desa pemasok hasil pertanian dan sayuran yang sukses/ berhasil bagi Palangkaraya. Filosofi huma betang merupakan salah satu dasar bagi orang dayak dalam menjalin hubungan sosial dimana memiliki pemahaman asas kebersamaan baik itu dengan sesama ataupun orang lain. Sebagai masyarakat yang beragam sulit pula dikatakan akan minim konflik, namun hal ini bisa diminimalisir dengan adanya interaksi dan komunikasi sosial yang baik baik itu antara masyarakat lokal ataupun masyarakat pendatang. Namun masyarakat pendatang dan masyarakat lokal dapat berkolaborasi untuk membangun daerah setempat, Keberagaman adalah salah satu bagian besar bagi indonesia dimana masyarakat indonesia yang terkenal akan multikulturalnya baik itu agama, suku, budaya dan ras, saran dari penulis yaitu perkuat pemahaman akan jiwa nasionalisme sehingga akan sangat membantu dalam memahami dan menghargai antar sesama ataupun orang lain dan tidak memunculkan perpecahan ataupun pertikaian. Jika suatu saat terjadi suatu konflik ataupun sebagainya hendaknya dirundingkan secara kekeluargaan terlebih dahulu. Kata kunci Interaksi, Dampak, dan Tanggapan serta Saran ii DAFTAR ISI ABSTRAK............................................................................................................. i DAFTAR ISI........................... .............................................................................. ii KATA PENGANTAR............................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah......................................................................................... 2 C. Tujuan............................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN A. Landasan Teori.............................................................................................. 3 B. Uraian Materi................................................................................................. 5 Toleransi keberagaman di kelurahan Kalampangan Kalimantan Tengah................................................................................ 5 Dampak keberagaman dari orang-orang pendatang non-daerah setempat............................................................................. 8 C. Solusi.......................................................................................................... 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................ 11 B. Saran......................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA iii KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya ucapkan kepada TUHAN Yang Maha Esa, atas berkat dan limpahnya penulis masih diberikan kesehatan dan kekuatan untuk dapat menyelesaikan penulisan Kajian ini dengan Tema Keberagaman guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Reformasi Administrasi Publik. Kami menyadari bahwa Kajian ini masih banyak mempunyai kekurangan, oleh karena itu masukan ataupun kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat dinantikan dan diperlukan guna untuk menyempurnakan Kajian ini. Dengan ini saya meminta maaf yang sebesar-besarnya, jika didalam penulisan terdapat kesalahan dalam pemilihan kata, penulisan ataupun pengetikan yang kurang berkenan di hati pembaca sekalian. Demikian semoga Kajian ini dapat bermanfaat. Tim Penulis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang kaya akan keberagaman baik itu suku, agama, ras, dan lain sebagainya. Mengangkat pengertian keberagaman menurut dinas pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia merupakan suatu kondisi di dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan didalam berbagai bidang baik itu suku, agama, ras, jenis kelamin, dan sebagainya. Negara indonesia juga merupakan suatu negara yang terdiri dari banyak penduduk, jadi tidak menutup kemungkinan peduduk yang tinggal di suatu daerah bisa berpindah-pindah dalam artian melakukan perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lainya dan menetap dalam waktu yang cukup lama, entah itu untuk mencari pekerjaan ataupun sebagainya. Biasanya mereka ini disebut dengan pendatang oleh warga setempat. Kehadiran para pedatang ini memberikan keberagaman disuatu daerah baik itu suku,agama, dan sebagainya. Sebagai contoh seperti judul yang diangkat penulis kali ini yaitu mengenai orang pendatang yang berada di Kalimanatan Tengah. Kalimantan Tengah itu sendiri seperti yang kita ketahui suku aslinya yaitu Suku Dayak, dan memiliki pemahaman filosofi Huma Betang yakni menjunjung tinggi toleransi. Menurut Cahyoko 2008 dalam Suprayitno 2018, provinsi Kalimantan Tengah merupakan provinai yang heterogen dalam hal etnis. Populasi etnis adalah; Suku Dayak sebanyak orang atau 41,24% terdiri dari 18,2% Dayak Ngaju, Dayak Sampit 9,57%, Dayak Bakumpai 7,51%, Dayak Katingan 3,34% dan Dayak Ma'anyan 2,8%, Banjar 435,756 orang atau 24,2%, orang Jawa dari orang atau 18,06%, Madura orang 2 atau 3,46%, Sunda atau 1,36%, dan sisanya adalah suku Bugis, Betawi, Minangkabau, dan Banten Salah satu Kelurahan yang cukup menarik di Kalimantan Tengah, Khususnya di Kota Palangka Raya adalah Kelurahan Kalampangan. Kelurahan Kalampangan yaitu salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan sabagau, Kota Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah. Di Kalampangan ini, dari data yang penulis dapat ada cukup banyak sekali populasi orang pedatang, dalam artian bukan suku asli orang Kalimantan Tengah itu sendiri. Menurut data yang di dapat, sebagian besar mengatakan bahwa mereka pergi merantau guna menacari pekerjaan dan mengikuti program dari pemerintah itu sendiri. Kelurahan Kalampangan merupakan sebuah kelurahan yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani, berkebun dan mengurus ternak. Kelurahan yang tidak cukup jauh dari pusat kota palangkaraya ini juga dikenal sebagai suatu keluarahan yang sukses dalam transmigrasinya sehingga mampu memberikan dampak baik berupa pemasok sayuran, dan lain sebagainya. Keluaran Kalampangan juga dikenal dengan tempat kebun buah naganya yang banyak, yang merupakan salah satu program pemerintah untuk mebuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. B. Rumusan Masalah Adapun Rumusan Masalah dalam kajian ini adalah Bagaimana toleransi keberagaman dikelurahan Kalampangan, Kalimantan Tengah? C. Tujuan Tujuan dari penulisan Kajian ini yaitu guna mengetahui dan mempelajari apa itu keberagaman di Kalimantan Tengah serta mengetahui tanggapan dan dampak yang disebabkan dengan adanya pendatang-pendatang terkhusus dari luar daerah untuk tinggal dalam kurun waktu yang cukup lama. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Landasan Teori Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Terlihat dari suku bangsa, ras, agama keyakinan, ideologi politik, sosial budaya, ekonomi dan lain sebagainya. Menurut kementiran pendidikan dan kebudayaan RI dalam Hubungan etnis adalah bagian dari struktur sosial masyarakat di mana terdiri dari berbagai interaksi sosial yang kompleks. Tentu saja, dalam menjalin interaksi sosial dalam masyarakat majemuk melibatkan berbagai elemen identitas etnis Suprayitno, 2018, Menurut Kamus besar bahasa indonesia keberagaman merupakan suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang terutama bangsa,ras, agaman, ideologi, dan budaya. Thomas M. Scheidel mengungkapkan bahwa komunikasi dilakukan untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang sekitar, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa,berpikir,atau berperilaku seperti yang diinginkan. Menurut Stewart L Tubbs dan Sylvia Moss, komunikasi efektif menimbulkan hal sebagai berikut 1. Pengertian Pengertian artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator. 2. Kesenangan Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dan membentuk pengertian. Ada kala disaat kita tidak mencari keterangan, akan tetapi dilakukan hanya untuk mengupayakan orang lain merasa apa yang disebut analisis 4 transaksional. Komunikasi inilah yangmenjadikan hubungan hangat, akrab, dan menyenangkan. 3. Mempengaruhi sikap Komunikasi paling sering dilakukan untuk mempengaruhi orang lain. Komunikasi persuasif memerlakukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator dan pesan yang menimbulkan efek pada komunikan. 4. Hubungan sosial yang baik Komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik. Hal itu dikarenakan sebagai makhluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri, sehingga kita ingin berhubungan dengan orang lain secara positif. 5. Tindakan Komunikasi untuk menimbulkan pengertian memang bukan hal yang mudah, tetapi susah lagi ketika ingin mempengaruhi sikap. Namun, jauh lebih susah ketika mendorong orang bertindak. Tingkat ke efektifan komunikasi biasanya diukur dari tindakan nyata yang dilakukan oleh komunikan. jurnal komunikasi anatar budaya penduduk pendatang dengan penduduk asli, melti budi srikandi, 2016 Stephen Cole mengatakan dalam suatu hubungan sosial, persepsi dari masing-masing pihak terhadap pihak-pihak lainya sangat berpengaruh terhadapat interaksi sosial yang sedang berlangsung, karena berdasarkan persepsi masing-masing itu mereka saling memberi makna terhadap kehadiran atau keberadaan pihak lain, serta menentukan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lainnya. Toleransi merupakan sikap/sifat menenggang berupa menghargai serta memperbolehkan suatu pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan maupun yang lainnya yang berbeda dengan pendirian sendiri. Menurut Poerwadarminto 1986 184. Sikap dan perilaku toleransi dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, dimanapun kita berada, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, bahkan berbangsa 5 dan bernegara, diantaranya yaitu toleransi agama, toleransi sosial, dan toleransi kultural Lalu, 2010 324. Filosofi Huma Betang adalah realitas subyektif dari kehidupan masyarakat Dayak yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, bantuan, egalitarianisme, kekerabatan, konsensus, dan kehidupan dalam masyarakat. Linton Ralph, 200538, masyarakat merupakan sekelompok manusia yang telah cukup lama dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya sebagai salah satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Menurut Koentjaraningrat, 1996 121 Masyarakat merupakan pola tingkah laku yang menyangkut semua aspek kehidupan dalam batas kesatuan tersebut, yang sifatnya khas, mantap dan berkesinambungan, sehingga menjadi adat-istiadat. Masyarakat lokal diartikan sebagai kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial dengan dua dasar yaitu lokalitas dan perasaan. B. Uraian Materi Toleransi keberagaman di Kelurahan Kalampangan, Kalimantan Tengah Dalam Undang-Undang No. 29 Tahun 2009 pasal 1, ayat 2 menyebutkan transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan dan menetap di kawasan transmigrasi yang diselenggarakan oleh pemerintah. Dan ayat 3 mengatakan bahwa Transmigran adalah warga negara Republik Indonesia yang berpindah secara sukarela ke kawasan transmigrasi. Interaksi dalam masyarakat sangat diperlukan terutama bagi masyarakat pendatang transmigran dan masyarakat asli agar terjadi proses pembauran. Agar proses tersebut dapat tercapai maka masing-masing anggota masyarakat harus memiliki sikap toleransi, keterbukaan, dan saling menghargai satu sama lain. Toleransi adalah sikap/sifat menenggang berupa menghargai serta memperbolehkan suatu pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan maupun yang lainnya yang berbeda dengan pendirian sendiri Poerwadarminto 1986 184. Sikap dan perilaku toleransi dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, dimanapun kita berada, baik 6 di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, bahkan berbangsa dan bernegara, diantaranya yaitu toleransi agama, toleransi sosial, dan toleransi kultural Lalu, 2010 324. Di dalam uraian materi ini disini penulis juga memberikan ulasan mengenai lokasi dan tempat yang penulis angkat. Secara garis besar disini saya mengambil daerah palangkaraya, yakni pada kawasan kelurahan Kalampangan dikecamatan sabagau, Provinsi Kalimantan Tengah. Kalampangan merupakan daerah dengan luas kawasan 46,25 Km2 dengan jumlah penduduk dan memiliki kepadatan 84,54 perKm2 bps kota pangkaraya 2015/ Disini penulis sangat tertarik dengan potensi yang disebabkan oleh sebagian besar dari dampak keberagaman yang disebabkan oleh pendatang-pendatang dari luar daerah. Mengutip dari laporan potrait kinerja TPS3R dalam yang mengatakan bahwa daerah kelurahan Kalampangan merupakan areal penduduk transmigarasi yang berhasil, dimana wilayah ini penduduknya bermata pencaharian dengan bertani dan ternak. Menurut pandangan dari penulis, interaksi antara warga setempat dengan para pendatang atau transmigran ini bisa dikatakan cukup baik dalam artian masyarakat setempat mampu menerima dan bekerja sama dalam membangun wilayah tersebut. Sebagai contoh yang bersumber dari Akhmad Tamanuruddin 58 adalah potret transmigran tangguh dan petani yang tak henti bereksperimen. Lahan marjinal di kelurahan Kalampangan, kecamatan Sabagau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah ia rombak menjadi lebih produktif. Para peneliti, kalangan perbankan dan lembaga penelitian-pun berdatangan menemui beliau. Mereka meminta Tamanuruddin, yang akrab disapa Taman, untuk berbagi metode bercocok tanam dan mempercaainya untuk mengerjakan proyek penelitian dan menjadikan lahannya sebagai tempat percontohan budidaya varietas-varietas unggulan untuk meningkatkan pendapatan para petani. Dari contoh tersebut dapat kita simpulkan bahwa didalam keberagaman peran para pendatang juga cukup berpengaruh terhadap kondisi suatu daerah tersebut, pemahaman mengenai filosofi Huma Betang juga harus benar-benar bisa dipelajari dan diterapkan di kehidupan sosial 7 agara terciptanya kedamaian dan kerukunan serta tercapainya tujuan bersama. Menurut Faishal Pramana Indra Kusuma dalam Filosofi Huma Betang diantaranya adalah 1. Hidup rukun dan damai walaupun terdapat banyak perbedaan Huma Betang dihuni oleh 1 keluarga besar yang terdiri dari berbagai agama dan kepercayaan, namun mereka selalu hidup rukun dan damai. Perbedaan yang ada tidak dijadikan alat pemecah diantara mereka. Seiring dengan berkembangnya zaman , masyarakat Dayak sudah mulai meninggalkan rumah adatnya dan beralih kepada tempat tinggal yang lebih modern. Walaupun demikian keharmonisan tidak hanya terjadi di Huma Betang. Seluruh masyarakat Kalimantan Tengah selalu menjaga keharmonisan itu dengan cara saling hormat menghormati dan juga sikap toleransi. 2. Bergotong Royong Perbedaan yang ada tidak membuat penghuni Huma betang memikirkan kelompoknya sendiri. Mereka slalu bahu-membahu dalam melakukan sesuatu, misalnya apabila ada kerusakan di Huma Betang . mereka bersama-sama memperbaikinya , tidak memandang agama ataupun suku. Tidak hanya di Huma Betang, Seluruh masyarakat Kalimantan Tengah diharapkan juga bahu-membahu dalam membangun daerahnya tidak memandang suku bahkan agama. 3. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan kekeluargaan Pada dasarnya setiap penghuni rumah menginginkan kedamaian dan kekeluargaan. Apabila ada perselisihan akan di cari pemecahnya dengan cara damai dan kekeluargaan. Begitu pula di Huma Betang , masyarakat Dayak cinta damai dan mempunyai rasa kekeluargaan yang tinggi. Peristiwa kerusuhan Sampit tahun 2001 lalu adalah masa kelam provinsi ini , dalam kerusuhan ini terjadi antara masyarakat suku Dayak dan Masyarakat suku pendatang dari pulau Jawa yaitu suku Madura. Perselisihan yang ada sempat membuat provinsi ini tidak aman, perkelahian dimana-mana , termasuk peristiwa pembantaian. Perselisihan terjadi sangat alot, sampai 8 saat perdamaianpun tiba. Demi kedamaian juga keamanan Kal-Teng mereka bersedia berdamai. 4. Menghormati Leluhur Setelah masuknya agama-agama baru seperti Hindu, Kristen, dan Islam, banyak masyarakat Dayak berganti kepercayaan. Walaupun demikian masih ada sebagian dari mereka yang menganut agama nenek moyang yaitu Kaharingan. Untuk menghormati leluhur mereka , masyarakat suku Dayak melakukan upacara adat. Upacara adat tersebut terdiri dari ritual membongkar makam leluhur dan membersihkan tulang belulangnya untuk kemudian disimpan di dalam sanding yang telah dibuat bersama-sama. Dampak Keberagaman dari Orang-Orang Pendatang Non-Daerah Setempat Berbicara soal dampak, tentu saja akan mengacu pada dampak positif dan dampak negatif. Melalui adanya program tarnsmigrasi hendaknya diharapkan tumbuhnya kerjasama yang saling menguntungkan antara masyarakat pendatang atau transmigran dengam masyarakat yang berda di sekitar lokasi permukiman transmigrasi atau masyarakat lokal. Sebagai suatu program dari pemerintah transmigrasi ini dilakukan guna meningkatkan penyebaran penduduk, dan tenaga kerja serta berperan dalam pembangunan dan pengembangan suatu daerah sehingga berdampak kepada taraf hidup mayarakat disitu. Berikut dampak yang dihasilakan menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2009 1. Mobilitas penduduk 2. Pertemuan antar budaya 3. Adanya pembinaan 4. Meningkatkan kesejahteraan 5. Proses percepatan pembangunan Adapun dampak yang penulis simpulkan dari data yang terjadi di kelurahan Kalampangan yaitu sebagai berikut 1. Adanya perkembangan penduduk 9 Perkembangan yang menuju dari segi jumlah dan keragaman pada daerah Kalampangan 2. Menambah laju pertumbuhan perekonomian di wilayah Kalampangan Para pendatang/transmigran dan masyarakat lokal mampu meciptakan kolaborasi dan kerjasama dalam pembangunan perekonomian diKalampangan salah satunya melalui bidang pertanian, perternakan, dan perkebunan 3. Adanya percepatan pembangunan Pembangunan akan lebih diprioritaskan pada wilayah yang memiliki banyak penduduk karena menyangkut kepentingan orang banyak. 4. Multikultural penduduk Adanya keberagaman baik itu dari segi budaya, agama, suku ataupu ras pada suatu daerah yakni seperti di kelurahan Kalampangan. 5. Terciptanya hubungan antar sesama Keberagaman atau masyarakat yang multikultural ini sekiranya mampu membangun hubungan antar sesama warga negara indonesia. 6. Adanya kolaborasi anatara penduduk asli dan penduduk pendatang Masyarakat asli atau lokal mampu bekerjasama dengan masyarakat pendatang atau transmigran dalam membangun daerah yang mereka tempati, baik itu perekonomian,dsb. 7. Penyebaran penduduk yang merata Melalui program transmigrasi oleh pemerintah sekiranya mampu mengisi daerah-daerah yang minim penduduk sehingga peyebaran penduduk indonesia pun bisa merata disetiap daerah. 10 C. Solusi Solusi dari berberapa studi dan pengalaman dilapangan, minim kemungkinan suatu saat tidak akan terjadi konflik disuatu daerah baik itu antara masyarakat lokal dan pendatang, entah itu karena kecumburuan sosial ataupun masalah lainnya. Namun guna mengantisipasi hal ini terjadi atau meminimalisirkan hendaknya sebagai sesama manusia untuk saling menghargai sesama dan menjalin interaksi dengan baik, agar terciptanya kedamaian dan kerukunan antar sesama warga indonesia. filosofi huma betang yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan harus lebih ditanamam ke dalam pribadi masing-masing masyarakat dan bisa diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan sosial yang nyata, baik itu melalui program pemerintah ataupun swasta. Melakukan bimbingan-bimbingan, baik itu yang dilakukan oleh pemerintah ataupun swata guna untuk memberikan modal dan pemahaman kepada masayarakat tentang pentingnya keberagaman. 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Filosofi huma betang merupakan salah satu dasar bagi orang dayak dalam menjalin hubungan sosial dimana memiliki pemahaman asas kebersamaan baik itu dengan sesama ataupun orang lain. Sebagai masyarakat yang beragam sulit pula dikatakan akan minim konflik, namun hal ini bisa diminimalisir dengan adanya interaksi dan komunikasi sosial yang baik baik itu antara masyarakat lokal ataupun masyarakat pendatang. Sebagai contoh dampak keberagaman dari para pendatang yang bersifat positif dapat kita lihat pada kelurahan Kalampangan, dimana masyarakat pendatang dan masyarakat lokal dapat berkolaborasi untuk membangun daerah setempat, baik itu melalui sektor pertanian, perternakan dan sebagainya. B. Saran Keberagaman adalah salah satu bagian besar bagi indonesia dimana masyarakat indonesia yang terkenal akan multikulturalnya baik itu agama, suku, budaya dan ras, saran dari penulis yaitu perkuat pemahaman akan jiwa nasionalisme sehingga akan sangat membantu dalam memahami dan menghargai antar sesama ataupun orang lain dan tidak memunculkan perpecahan ataupun pertikaian. Ada sebuah pepatah yang mengatakan “dimana kaki berpijak disitu langit dijunjung” hal ini memiliki arti dimanapun kita berda hendaknya kita juga saling menghargai lingkungan dimana kita berda, dalam artian saling menghormati jangan semena-mena meskipun kita memiliki jabatan ataupun pangkat. Dengan saling menghargai dan tidak mengambil hak orang lain, maka kehidupan bermasyarakat pun akan tentarm dan damai. 12 Bagi masyarakat lokal pun hendaknya mampu menjalin kerjasama yang menguntungkan sehingga mengahsilkan inovasi untuk membangun daerah secra bersam-sama dan saling mengahrgai adalah poin utamanya meskipun masyarakat lokal, setidaknya jangan semena-mena akan orang lain kapan perlu ajak untuk bersama berkolaborasi untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama. Jika suatu saat terjadi suatu konflik ataupun sebagainya hendaknya dirundingkan secara kekeluargaan terlebih dahulu. 13 Daftar Pustaka Suprayitno, S., Putri, Triyani, T. 2019. Strategy on the National Unity and Politics Agency KESBANGPOL in Maintaining Ethnicity and Religions Relations Based on Huma Betang Philosophy in Central Kalimantan. Budapest Internasional Research and Critics Institute-Journal Birci-Journal. 24. 229-238. DOI 3469 Sulistyorini, Gusti Budjang A, Supriadi 2016 Analisis Pola Interaksi Sosial Dalam Bentuk Toleransi Antara Masyarakat Transmigrasi Dan Masyarakat Asli Melati Budi Srikandi, Pawito 2016 Komunikasi Antar Budaya Penduduk Pendatang Dengan Penduduk Asli Studi Kasus Di Dusun Wanasari Kota Denpasar Provinsi Bali Maulida Eka 2018, Sistem Sosial Masyarakat Pendatang Dengan Masyarakat Tempatan Studi Di Kampung Pondok Baru Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Anita Ping, Martinus Nanang, Sabiruddin 2018 Bentuk Komunikasi Masyarakat Pendatang Dengan Masyarakat Lokal Dalam Proses Adaptasi Antar Budaya, eJournal Ilmu Komunikasi, 2018, Volume 6 No 4 83-96 ISSN 2502-5961 Cetak, ISSN 2502-597 Online, © Copyright 2018 Akhmad Fauzi Sofyan, 2013 Pengaruh Transmigrasi Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Tepian Makmur Kecamatan Rantau Pulung Kabupaten Kutai Timur. eJournal Ilmu Pemerintahan, 2013, 1 3 1167-1180 ISSN 2338-3615, © Copyright 2013 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this population in Central Kalimantan is plural, both in terms of ethnicity and religion. The indigenous people are Dayaks, but other ethnic groups also live side by side and become part of the people of Central Kalimantan such as Banjar, Javanese, Bugis, Madurese, Batak, Chinese, and so on. Those ethnics currently live in Central Kalimantan. Also, the followers of the religion, such as Muslims, Christians, Catholics, Hindus, Buddhists, and Kaharingan are developing rapidly in Central Kalimantan. The plurality of ethnicity relations has the potential for conflict because the differences in tradition and culture become cultural boundaries which become boundaries among the communities. In 2001 ago, Central Kalimantan Province had experienced a dark period of riots under the ethnicity reason in Sampit, Kotawaringin Timur Regency. The National Unity, Politics and Community Protection Agency Kesbangpol is an office in Central Kalimantan Province which the main task is the development of the values of nationalism and conflict management. Then, the particular study aims to analyze the strategies of Kesbangpol in maintaining harmony among religious & ethnic groups in Central Kalimantan based on Huma Betang Philosophy. Jakarta - Kurang lebih 1400 tahun yang lalu di Madinah, -kota sehat menurut WHO-, disepakati Piagam Madinah. Ini adalah sebuah dokumen perjanjian tertulis yang diprakarsai Nabi Muhammad SAW dan para sahabat untuk mempersatukan beberapa golongan yang ada di Madinah saat Piagam Madinah, antara lain menetapkan adanya kebebasan beragama, kebebasan menyatakan pendapat; tentang keselamatan harta-benda dan larangan orang melakukan kejahatan. Isi Piagam Madinah hingga kini masih sering dikutip, baik dalam membuat sebuah naskah peraturan atau pun saat seorang tokoh berpidato. Pada 27 sampai 28 Januari 2020 lalu misalnya, Konferensi Internasional Al-Azhar mengutip Piagam Madinah dalam salah satu rumusannya. "Negara menurut pandangan Islam adalah negara bangsa modern yang demokratis konstitusional. Al-Azhar-diwakili oleh para ulama kaum Muslim hari ini-menetapkan bahwa Islam tidak mengenal apa yang disebut dengan negara agama teokratis karena tidak memiliki dalil dari khazanah pemikiran kita. Ini dipahami secara tegas dari Piagam Madinah dan praktek pemerintahan Rasul serta para khalifah rasyidin setelah beliau yang riwayatnya sampai kepada kita. Para ulama Islam, di samping menolak konsep negara agama, mereka juga menolak negara yang mengingkari agama dan menghalangi fungsinya dalam mengarahkan manusia." Demikian isi rumusan nomor 12 dari Konferensi Internasional Al-Azhar yang dikutip Tim Hikmah dari laman Kementerian Agama, Rabu 27 Januari dan Tujuan Piagam MadinahKetika Nabi Muhammad SAW dan umat Islam tiba di Madinah, di wilayah itu sudah tinggal beberapa golongan. Mereka antara lain Muslimin yang terdiri dari Muhajirin dan Anshar, orang-orang musyrik dari sisa-sisa Aus dan Khazraj, orang-orang Yahudi Banu Qainuqa di sebelah dalam, Banu Quraiza di Fadak, Banu'n-Nadzir tidak jauh dari sana dan Yahudi Khaibar di kaum Muhajirin dan Anshar sudah ada solidaritas sebagai sesama muslim. Namun untuk golongan Aus dan Khazraj ini sangat rentan sekali terjadi konflik. Maka untuk menghentikan potensi konflik antar Bani Aus dan Bani Khazraj, juga dengan golongan lain, Nabi Muhammad SAW setelah berdiskusi dengan Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab dan sejumlah sahabat membuat sebuah dokumen perjanjian tertulis. Dalam dokumen yang kemudian dikenal dengan Piagam Madinah itu ditetapkan sejumlah hak dan kewajiban kewajiban bagi kaum Muslim, kaum Yahudi, dan komunitas komunitas lain di Isi Piagam Madinah?Sejumlah referensi menyebutkan Piagam Madinah dibuat sekitar tahun 622 Masehi di awal-awal Nabi Muhammad SAW dan umat Islam tiba di Madinah, yang sebelumnya dikenal sebagai Yatsrib. Berikut ini isi Piagam Madinah yang redaksinya dikutip dari Buku Sejarah Hidup Muhammad karya Muhammad Husain MadinahDengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Surat Perjanjian ini dari Muhammad-Nabi, antara orang=orang beriman dan kaum muslimin dari kalangan Quraisy dan Yatsrib Madinah serta mengikut mereka dan menyusul mereka dan berjuang bersama-sama mereka bahwa mereka adalah satu umat, di luar golongan orang lainKaum muhajirin dari kalangan Quraisy adalah tetap menurut adat kebiasaan baik yang berlaku di kalangan mereka, bersama-sama menerima atau membayar tebusan darah antara sesama mereka dan mereka menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang baik dan adil di antara sesama orang-orang Piagam Madinah berikutnya, KLIK HALAMAN SELANJUTNYA UNTUK MEMBACA

masyarakat madinah sebagian besar adalah para pendatang dari