masih banyak guru yang belum mengetahui adanya buku pelajaran digital

Gurudapat menuangkan ide kreatif untuk mengembangkan teknologi digital yang diadaptasi untuk pembelajaran dan edukasi. Aplikasi maupun media sosial yang digunakan masyarakat (pada data Digital Indonesia) tentu sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari kita. Mari kita maksimalkan pemanfaatannya untuk pendidikan. Jakarta (Antara Sumbar) - Sejumlah siswa ternyata masih belum mengetahui adanya Hari Guru Nasional yang diresmikan pemerintah pada tanggal 25 November 1945 ketika Kongres ANTARA News sumbar pendidikan 1 KEMENTERIAN AGAMA RI Jln. Lapangan Banteng Barat No. 3 - 4 Telp. (021) 38642, 3811654 Pes.331 Fax: 34833981 JAKARTA Website: BAHAN AJAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROFESI GURU (PLPG) KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) 2. Misalnya pelatihan menjahit, komputer, memasak, dan masih banyak lagi. Selain beberapa fasilitas pendidikan di atas, masih banyak lagi fasilitas yang bisa kamu ketahui di lingkungan sekolah. Hal ini diberikan untuk menunjang proses pembelajaran menjadi lebih baik dan mencapai cita-cita pendidikan yang merata kepada seluruh siswa di Indonesia. 10Rekomendasi Merk Buku Tulis Terbaik (Terbaru 2022) By Erika Setiawan Maret 13, 2022 12 Mins Read. CEKLIST.ID - Berbagai buku tulis tersedia tentunya untuk memenuhi kebutuhan banyak orang untuk mencatat hal-hal penting. Meskipun banyak gadget yang menyediakan media catatan digital, tetapi kebutuhan buku tulis dari jaman dulu sampai sekarang Partnersuche Für Akademiker Und Singles Mit Niveau. Kebutuhan mencari informasi dan data di masa kini tidak lagi identik dengan pergi ke perpustakaan dan membuka banyak buku lagi. Terlebih bagi Gen Z dan Gen Alpha yang sejak terlahir sudah dikelilingi oleh perkembangan dunia digital, yang salah satunya adalah sosial media. Bahkan, perpustakaan bisa jadi tempat yang tak familiar bagi mereka karena mereka lebih akrab dengan co-working space dengan kecepatan tinggi akses tentang generasi, mau tak mau kita menjadi lebih terbuka dengan perkembangan dunia. Saya pun baru mengetahui bahwa Gen Z adalah generasi yang lahir pada akhir tahun 1990 an hingga awal 2010an. Secara usia saat ini mereka berusia 11 tahun hingga 23 tahun. Gen Z juga mendapat julukan Global Generation dan Generation Connected. Setelah Gen Z, anak-anak yang terlahir dalam dekade ini telah disebut sebagai Gen Alpha. Generasi inilah yang menjadi generasi pertama yang lahir dan tumbuh dalam kemajuan teknologi digital sepenuhnya. Tak bisa disangkal, dunia menjuluki mereka sebagai Digital tumbuh, dan berkembang di waktu yang berbeda pastilah membawa kebiasaan dan cara hidup yang berbeda. Menoleh dua puluh tahun ke belakang, kita dan orangtua kita masih akrab dengan koran dan majalah cetak. Mereka juga saling bertukar kabar melalui surat dan berkomunikasi melalui telepon. Saat ini semua media massa telah bermigrasi ke versi digital juga. Orang tua kita yang sudah menjadi kakek nenek saat ini juga menjadi akrab dengan e-news dan membaca melalui gadget mereka walaupun dalam keseharian mereka juga gagap paperless juga mengubah dunia. Tak hanya dalam dunia pendidikan, berbagai sektor juga semakin meminimalisir penggunaan kertas. Kertas struk di ATM, nota makan di restoran, slip gaji, tagihan, formulir semua berganti wajah dalam bentuk digital dan online. Pemerhati lingkungan juga gencar mengkampanyekan gerakan Go Paperless. Dengan mengurangi penggunaan kertas kita juga menyelamatkan hutan. Menurut Petungsewu Wildlife Education Center, setiap 15 rim kertas ukuran A4 akan menebang sebuah pohon. Setiap eksemplar koran akan menghabiskan sepuluh bahkan lebih pohon di hutan. Bayangkan, dalam sehari terbit koran berapa pohon yang ditebang untuk memenuhi kebutuhan juga teringat, semasa kuliah para dosen terbang yang sebagian berasal dari Amerika sudah mengajak mahasiswanya menggunakan kertas bekas saja apabila mengumpul tugas, menulis revisi atau membuat laporan diskusi. Selebihnya, mereka lebih suka file yang dikirim melalui email saja. Mereka juga sering menceritakan budaya mereka yang sudah semakin beralih ke digital salah satunya dengan semangat dunia pendidikan saat ini, buku cetak masih banyak diperlukan di berbagai tingkat pendidikan. Terkadang referensi lama belum ada versi digitalnya. Walaupun kita sudah mengenal e-book, buku cetak tetap menjadi pilihan karena lebih terasa fisiknya dan ada perasaan khusus yang sifatnya personal saat memegang buku. Saya merasakan getaran bahagia saat membaca buku, mengelus cover-nya dan membuka lembarnya. Selain itu, buku cetak lebih memberi kenyamanan saat membaca terlebih untuk waktu yang cukup siswa tingkat sekolah menengah yang saya temui memberikan komentar yang senada. Mereka tetap memilih buku cetak dan digital berimbang porsinya. Usia mereka antara 12 hingga 15 tahun. Jika digolongkan menurut generasinya mereka masuk dalam Gen Z yang sebenarnya sudah terbiasa menggunakan teknologi digital. Membaca materi ajar melalui digital sudah pasti menggunakan perangkat tambahan seperti handphone, tablet ataupun laptop dengan memasang aplikasi atau program. Perangkat ini pastinya membutuhkan baterai dan daya listrik yang tidak bisa digunakan apabila listrik padam dan baterai minim. Selain itu mengunduh banyak file juga mempengaruhi kapasitas memori perangkat. Tantangan baru adalah ketahanan mata untuk screen time dalam waktu yang lama. Paparan radiasi dari gadget sudah banyak sekali dibagi informasinya dan sangat mempengaruhi kesehatan indera buku digital adalah awet, ringkas, praktis dan mudah dibawa kemana-mana. Bayangkan, jika seorang siswa akan membawa 3 buah buku setebal 500 halaman pasti sangat berat. Tetapi dengan adanya teknologi, buku tersebut menjadi lebih ringan dalam genggaman. Saat kita membutuhkan informasi tambahan, buku digital juga siap menjadi sumber data. Ketika kita entri kata kunci yang kita butuhkan, tautan akan muncul dan bisa segera kita bagi kepada orang lain. Betapa mudah dan banyak pekerjaan terselesaikan dengan adanya teknologi. Saat ini banyak e-book bisa didownload secara gratis atau Hal yang Bikin PJJ Stress Anak dan Cara MengatasinyaKegiatan belajar yang terus dilaksanakan daring membuat anak bosan, sepi hingga stress. Sebagai orangtua, Anda berperan untuk menemani anak dan membantu mereka agar tidak stress ketika MeilinaBuku digital juga membantu guru maupun dosen dalam proses pembelajaran. Adanya infografis, konten multimedia dan materi yang dibuat semenarik mungkin membuat siswa lebih betah mengakses ilmu baru. Mereka juga merasakan belajar dengan cara yang menyenangkan karena menggunakan teknologi antara berbagai kelebihan buku digital, bagaimanapun buku digital juga mempunyai kekurangan. Selain memengaruhi kesehatan mata apabila membaca terlalu lama, tantangan maraknya pembajakan menjadi sebuah risiko bagi penulis dan penerbit. File-file e-book acap kali dipublikasikan secara ilegal dan maraknya copy paste dalam sebuah Kanal Youtube yang Aman dan Edukatif Bagi AnakAda banyak konten edukatif di Youtube yang bisa ditonton anak untuk belajar dan mengisi waktu luang KurniasihKesimpulan yang bisa didapatkan, bagi siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah dan Sekolah Lanjutan buku cetak tetap dibutuhkan tetapi buku digital bisa menjadi referensi tambahan saja. Kesehatan mata dan penggunaan gadget sesuai porsi usia juga merupakan pertimbangan utama yang harus diperhatikan. Alih-alih menjadi generasi yang tumbuh bersama teknologi tetapi interaksi antar individu menjadi sangat minim. Tak jarang komunikasi tatap muka ketika bertemu di antara mereka menjadi abai karena masing-masing dengan keseruan smartphone di genggaman. Berlangganan newsletter kami Dapatkan postingan terbaru yang dikirim langsung ke kotak masuk kamu. Now check your inbox and click the link to confirm your subscription. Please enter a valid email address Oops! There was an error sending the email, please try later. Direkomendasikan untuk kamu Dunia tengah memasuki revolusi digital atau industrialisasi keempat. Penggunaan Internet of Things IoT, big data, cloud database, blockchain, dan lain-lain akan mengubah pola kehidupan manusia. Murid, misalnya, dengan mudah dapat menemukan informasi melalui internet untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya. Bahkan, untuk kondisi tertentu seperti di daerah-daerah 3T terdepan, terluar, tertinggal, gawai dapat menggantikan orang tua dan guru. Di daerah seperti ini kebanyakan orang tua tidak mampu membimbing anaknya belajar. Guru yang baik pun jarang ditemukan. Di masa depan, pengajaran kepada murid bisa jadi fungsi perusahaan digital juga. Selain di sekolah, anak dapat belajar di mana saja. Betulkah gawai negatif? Kini lebih dari 93 juta penduduk Indonesia adalah pengguna internet dan sekitar 71 juta memiliki telepon seluler ponsel. Mereka cenderung terhubung dengan media digital. Sebagian adalah orang muda yang senang terhubung connected dan berkomunikasi-communicate, serta menggandrungi perubahan change. Sebagian besar adalah generasi baru yang menghadapi pergeseran kebiasaan lama ke tradisi baru yang tidak mudah menduga arahnya. Perkembangan dunia digital begitu dinamis yang lambat laun bukan sekadar mempengaruhi tapi mengubah gaya hidup masyarakat tanpa dapat dihindari oleh siapa pun. Dunia tidak perlu menunggu waktu satu abad untuk mengalami perubahan era digital. Anak sekolah sekarang ketika dewasa kelak akan berhadapan dengan digitalisasi kehidupan. Diperkirakan 65% ragam pekerjaan sekarang akan tergantikan oleh jenis pekerjaan baru yang kini belum terbayangkan. Sebut saja, misalnya, ketika perangkat proyektor diaplikasikan pada komputer dan HP, maka berbagai pabrik proyektor dan bahkan televisi akan segera tutup, pengunjung bioskop pun menghilang. Banyak pemangku kepentingan pendidikan, baik birokrat, tokoh masyarakat, maupun orang tua murid yang mengkhawatirkan dampak negatif penggunaan telepon seluler oleh anak. Banyak pula sekolah yang melarang murid membawa ponsel. Padahal, sebagai alat komunikasi, baik atau buruknya penggunaan gawai tergantung kepada pemakai. Dukungan dari semua pihak yang relevan terkait upaya meminimalkan dampak negatif media digital tentu diperlukan. Namun, penggunaan gawai untuk tujuan positif harus diberi ruang seluas-luasnya. Inovasi teknologi untuk pendidikan Salah satu area teknologi digital dapat memberikan solusi terhadap permasalahan masyarakat adalah di sektor pendidikan. Masih banyak komunitas di Indonesia yang mayoritas orang tua tidak mampu membantu anaknya belajar. Penyebabnya bisa karena mereka berpendidikan rendah atau jarang berada di rumah. Selain itu, masih banyak guru yang kemampuan mengajarnya meragukan, sebagaimana terindikasi bahwa lebih dari separuh mereka tidak lulus uji kompetensi guru UKG. Hasilnya banyak anak Indonesia mendapatkan kualitas pengajaran dan pendidikan yang rendah. Hasilnya kemampuan membaca, berhitung, dan pengetahuan sains anak-anak Indonesia berada di bawah Singapura, Vietnam, Malaysia, dan Thailand berdasarkan tes PISA The Programme for International Student Assessment 2016. Sebuah perusahaan berbasis teknologi digital, Ruangguru, berupaya memberikan solusi untuk masalah pendidikan di Indonesia dengan menyediakan platform pembelajaran via gawai. Indonesia memiliki 3,1 juta guru tetap ditambah lebih dari 700 ribu guru honorer. Sekitar separuh dari jumlah tersebut memiliki kompetensi cukup untuk dapat mengajar dengan baik. Sebagian dari guru kelompok terbaik berpotensi besar untuk menjadi mitra kerja perusahaan pembelajaran digital. Perusahaan digital Ruangguru, didirikan pada 2014, saat ini telah merekrut melalui seleksi ketat sekitar 150 ribu guru untuk bergabung dalam platform mereka. Para guru ini adalah mitra kerja Ruangguru sebagai tutor yang membantu anak memahami materi pelajaran. Modul bimbingan belajar setiap materi disajikan secara visual dan dapat diunduh pengguna. Murid membayar setiap paket belajar yang dipilihnya, mulai puluhan ribu sampai jutaan rupiah. Guru tutor mendapat penghasilan sesuai dengan jumlah pengguna yang mengikuti paket belajarnya. Pada awal 2018, lebih dari tujuh juta murid SMP dan SMA menjadi pengguna. Jumlah anak sekolah SMP dan SMA di Indonesia 14,6 juta ditambah murid SMK sebanyak 4,8 juta orang. Berbagai aplikasi Ruangguru menempati peringkat pertama untuk kategori pendidikan di Google Play dan iOS App Store. Contoh layanan yang disediakan Ruangguru, misalnya Ruangguru “On-The-Go”, yaitu aplikasi untuk mempermudah murid menyaksikan video tanpa kuota internet. Ruangguru juga memudahkan murid untuk mengakses ribuan video materi, pembahasan dan latihan dari beragam mata pelajaran tiap-tiap tingkatan kelas. Video tersebut didesain dan diproduksi Ruangguru bersama guru tutor pilihan. Sebuah produk Ruangguru, bernama “digitalbootcamp”, yaitu platform belajar kelompok dengan bimbingan tutor siaga. Grup chat belajar ini memanfaatkan modul bimbingan belajar lengkap, latihan soal dan tryout, serta akses video materi yang tersedia di “ruangbelajar.” Melalui layanan “digitalbootcamp” Ruangguru berhasil membantu lebih dari 96% pesertanya meraih nilai rata-rata di atas 70 pada Ujian Nasional 2017. Ruangguru juga menawarkan beberapa produk lain, seperti “ruanglesonline” layanan bimbingan belajar sesuai kebutuhan. Melalui “ruanglesonline” anak mengirimkan foto soal dan menuliskan pertanyaan terkait soal tersebut. Dalam waktu 3 menit dia akan terhubung dengan tutor. Kemudian tutor membantu anak belajar via chat selama 30 menit dengan biaya Sementara itu, layanan “ruangles” menyediakan ribuan profil guru privat berkualitas yang dapat dipilih anak sendiri untuk membimbingnya belajar di rumah atau tempat lain yang disepakati. Anak dapat juga menyampaikan kebutuhan belajarnya dan Ruangguru akan memilihkan tutor yang paling pas untuk anak. Guru privat membuat rencana belajar sesuai kebutuhan anak dan secara rutin melaporkan perkembangan belajar kepada orangtua anak. “Ruangles” adalah portal pencarian guru privat terbesar di Indonesia. Para guru juga bisa memanfaatkan aplikasi “ruangkelas”, layanan Learning Management System yang disediakan secara gratis untuk guru dan murid di Indonesia. Aplikasi ini membantu guru memberi tugas dan memonitor perkembangan belajar murid. Guru dapat memberikan tugas dan ujian kepada murid secara online di mana saja dan kapan saja. Guru dapat memonitor hasil tugas yang dikerjakan murid secara langsung dan mudah. Guru dapat mengevaluasi kemampuan murid untuk tiap mata pelajaran secara otomatis. Potensi yang harus digali “Sekolah” berasal dari bahasa latin yang arti sebenarnya adalah waktu luang. Sekolah merupakan kegiatan di waktu luang bagi anak dan remaja di tengah hak dasar mereka untuk bermain menikmati masa mudanya. Dalam perkembangannya, makna sekolah berubah menjadi lembaga tempat berprosesnya ajar antara murid dan guru yang memerlukan tempat dan dukungan berbagai alat bantu pembelajaran dalam suasana birokratis. Di masa depan, dengan perkembangan teknologi, anak dapat belajar di mana saja dan guru pun dapat menjadi fasilitator dan moderator pembelajaran tanpa terikat ruang fisik. Ruangguru sudah menunjukkan sedikit gambaran bagaimana itu dapat terlaksana. Ke depan, Indonesia memang masih memerlukan banyak pembangunan startup yang menawarkan layanan-layanan spesialis, seperti perusahaan digital “Sanggaripa,” “Sanggarips,” “Sanggarhitung, "Sanggarbaca,"dan lain-lain untuk memberi pengajaran kepada murid,” Lemaripustaka" yang menyediakan bacaan bagi murid, dan “Pondoksantri” dan “Kitabkuning"yang mempromosikan berbagai pelajaran madrasah dan pesantren. Pemerintah Indonesia saat ini memfasilitasi Gerakan Nasional 1000 Startup Digital untuk mendorong pengembangan dan penggunaan teknologi dalam menyediakan berbagai solusi inovatif. Namun, yang tak kalah penting dari pengembangan startup digital adalah pemerataan pembangunan infrastruktur digital di seluruh pelosok negeri. Agar Indonesia dapat memanfaatkan perkembangan teknologi era digital, dukungan internet berkapasitas besar dan supercepat di semua desa dan sekolah diperlukan. Jakarta - Founder Pesona Edu, Bambang Juwono mengatakan pendidikan pada abad ke-21 tidak dapat dipisahkan dengan kemajuan teknologi. Keduanya harus seimbang. Untuk itu, dunia pendidikan sedang berevolusi menuju era digital. Sekolah tidak hanya menggunakan buku pelajaran yang cetak, tetapi kini juga menggunakan buku pelajaran digital e-book sebagai pendamping. Kehadiran buku pelajaran digital memungkinkan anak belajar di mana pun dan kapan pun serta mendapatkan informasi dari berbagai sumber di internet sebagai bentuk implementasi pembelajaran era digital. Menurut Bambang, upaya mengadopsi pembelajaran digital, misalnya dengan menggunakan laptop atau tablet, akan meningkatkan performa menuju pendidikan berbasis teknologi. Hal tersebut juga akan meningkatkan mutu pendidikan. "Pendidikan saat ini harus diimbangi dengan teknologi. Guru tidak akan terbebani dalam mengajar. Buku pelajaran digital sangat membantu guru yang sibuk atau yang sulit menjelaskan pelajaran. Buku digital umumnya disertai gambar interaktif yang memudahkan siswa belajar," kata Bambang di Jakarta, Minggu 2/10. Hadirnya teknologi buku digital generasi keeempat merupakan jawaban dari kebutuhan dunia pendidikan terhadap ketersediaan sumber dan bahan belajar berbasis teknologi digital berkualitas. Buku digital bisa digunakan guru dan siswa sebagai media belajar pada era digital saat ini. Sementara itu, anggota Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah, Gunawan Suryoputro mengatakan hadirnya buku digital mampu membuat siswa lebih giat belajar. Pasalnya, buku digital lebih menyenangkan, menarik, inovatif, dan kreatif. "Buku ini menarik. Anak-anak lebih suka hal-hal yang menarik. Anak lebih suka belajar sambil bermain. Karena mereka akan lebih mudah memahami apa yang disampaikan guru dari gambar dan audio interaktif," katanya. Pendapat senada juga disampaikan oleh Majelis perwakilan dari Kristen, David. Menurutnya, buku digital mampu menolong anak dalam belajar, sehingga tidak hanya menggunakan gawai untuk bermain game atau menonton YouTube. "Anak dapat memanfaatkan untuk belajar mandiri," katanya. Managing Director Pesona Edu, Hary S Chandra menambahkan dengan buku digital interaktif, anak mampu memahami isi buku pelajaran digital, tak hanya menghafal. "Buku ini memiliki konten yang sama dengan buku versi cetaknya. Tetapi di buku digital ini, anak kita tuntun untuk mampu berpikir kritis. Misalkan untuk salat. Anak diperkenalkan tata cara wudu," katanya. Sumber Saksikan live streaming program-program BTV di sini Di era digital seperti sekarang ini, teknologi semakin berkembang pesat. Hal ini membuat berbagai bidang, termasuk pendidikan, harus ikut beradaptasi dengan perubahan tersebut. Salah satu bentuk adaptasi di bidang pendidikan adalah dengan memanfaatkan buku pelajaran digital. Apa itu Buku Pelajaran Digital? Buku pelajaran digital adalah buku yang disajikan dalam bentuk digital atau elektronik. Buku ini bisa dibaca melalui perangkat elektronik seperti komputer, laptop, tablet, atau smartphone. Isi dari buku pelajaran digital sama dengan buku pelajaran biasa, namun ditampilkan dalam bentuk digital dengan tambahan fitur-fitur interaktif seperti video, audio, gambar, dan animasi. Kelebihan Buku Pelajaran Digital Buku pelajaran digital memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan buku pelajaran biasa. Pertama, buku pelajaran digital lebih ringkas dan mudah dibawa-bawa karena bisa disimpan dalam perangkat elektronik. Kedua, buku pelajaran digital lebih interaktif dan menarik karena dilengkapi dengan fitur-fitur multimedia. Ketiga, buku pelajaran digital lebih ramah lingkungan karena tidak membutuhkan kertas dan tinta untuk dicetak. Masih Banyak Guru yang Belum Mengetahui Adanya Buku Pelajaran Digital Meskipun buku pelajaran digital memiliki banyak kelebihan, namun masih banyak guru yang belum mengetahui adanya buku pelajaran digital. Beberapa alasan mengapa hal ini terjadi antara lain karena kurangnya sosialisasi dan pelatihan mengenai penggunaan buku pelajaran digital, ketidakfahaman terhadap teknologi, dan keterbatasan akses internet di beberapa daerah. Manfaat menggunakan Buku Pelajaran Digital Manfaat menggunakan buku pelajaran digital sangatlah banyak. Pertama, buku pelajaran digital dapat mempermudah proses belajar mengajar karena guru dapat menampilkan materi pelajaran secara interaktif dan menarik. Kedua, buku pelajaran digital dapat memperkaya pengalaman belajar siswa karena dilengkapi dengan fitur-fitur multimedia yang lebih menarik. Ketiga, buku pelajaran digital dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran karena guru dapat memantau perkembangan belajar siswa secara online. Buku Pelajaran Digital sebagai Solusi Pendidikan di Masa Pandemi Di masa pandemi seperti sekarang ini, pembelajaran jarak jauh menjadi salah satu solusi untuk menghindari penyebaran virus. Hal ini membuat buku pelajaran digital semakin dibutuhkan sebagai media pembelajaran. Dengan menggunakan buku pelajaran digital, siswa dapat belajar dari rumah dengan mudah dan nyaman. Selain itu, buku pelajaran digital juga memudahkan guru dalam memberikan tugas dan memantau perkembangan belajar siswa secara online. Kesimpulan Buku pelajaran digital merupakan bentuk adaptasi di bidang pendidikan yang semakin dibutuhkan di era digital seperti sekarang ini. Meskipun memiliki banyak kelebihan, masih banyak guru yang belum mengetahui adanya buku pelajaran digital. Oleh karena itu, sosialisasi dan pelatihan mengenai penggunaan buku pelajaran digital perlu dilakukan agar guru dapat memanfaatkan teknologi ini dalam proses belajar mengajar. Di masa pandemi seperti sekarang ini, buku pelajaran digital menjadi solusi pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi pembelajaran jarak jauh. 2014-01-09 Bacalah paragraf berikut! 1 Masih banyak guru yang belum mengetahui adanya buku pelajaran digital. 2 Padahal, Kementrian Pendidikan Nasional sudah menyiapkan 49 judul buku digital kecil di internet. 3 Karena itu, pada awal tahun ajaran sekarang, kemungkinan kecil sekolah menggunakan buku digital. 4 Walaupun program tersebut sangat bermanfaat dan menguntungkan murid, orang tua, dan guru belum sepenuhnya memahami cara memperolehnya. 5 Di samping itu, banyak guru belum mengenal buku digital yang diakses dan di internet sehingga mereka harus dibekali pengetahuan tentang internet. Kalimat fakta dalam paragraf tersebut adalah nomor...

masih banyak guru yang belum mengetahui adanya buku pelajaran digital